Introduksi Alat Pengering bagi Pengerajin Gula Semut di Desa Kekait Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat

Authors
  • Kiki Rizqia Septiyana Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri Universitas Mataram
  • Muhammad Adnand Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri Universitas Mataram
  • Imam Adriansyah Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri Universitas Mataram
  • Hasmi Nurkayanti Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri Universitas Mataram
  • Hary Kurniawan Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri Universitas Mataram


DOI: https://doi.org/10.30864/widyabhakti.v1i3.111


Keywords: gula semut, pengeringan
Section: Articles

Abstract

Gula semut merupakan diversifikasi produk gula palma berbentuk butiran yang berasal dari nira aren, nira kelapa atau nira siwalan. Desa Kekait berlokasi di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, NTB merupakan salah satu sentra gula semut aren. Salah satu kelompok pengrajin gula semut di Desa Kekait yaitu Maju Bersama. Salah satu proses penting dalam pembuatan gula semut yaitu pengeringan. Namun selama ini gula semut yang diproduksi oleh mitra tidak dikeringkan sehingga umur simpannya pendek. Solusi yang ditawarkan kepada mitra yaitu teknologi tepat guna berupa alat pengering yang diharapkan meningkatkan kualitas gula semut sehingga memiliki umur simpan lebih lama selama pengemasan dan penyimpanan. Tujuan kegiatan ini yaitu memperbaiki mutu proses selama produksi khususnya pada proses pengeringan gula semut melalui penerapan alih teknologi berupa alat pengering gula semut, mengintroduksi teknologi pengemasan gula semut, dan meningkatkan strategi pemasaran produk agar menjadi produk lokal unggulan. Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, diperoleh bahwa pemahaman dan kesadaran mitra terhadap cara pengolahan pangan yang baik meningkat, keterampilan mitra dalam mengoperasikan dan mengeringkan gula semut juga meningkat. Selain itu pemahaman dan keterampilan mengenai pentingnya pengemasan produk juga meningkat. Manajemen usaha dan strategi pemasaran produk juga diberikan untuk menciptakan kondisi usaha yang berkelanjutan serta memperluas jangkauan pemasaran.

References

Amanah, H.Z., T, Erlinda, Rahayoe, S., Setyowati, P. 2013. Analisis Kinerja Alat Pengering Tipe Rak (Cabinet Dryer) untuk Pengeringan Gula Semut. Seminar Nasional Sains & Teknologi, Lembaga Penelitian Universitas Lampung, 19-20 November. pp: 1260-1268. Evalia, Nur A. 2015. Strategi Pengembangan Agroindustri Gula Semut Aren. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 12 (1), 57 – 67 Fahrizal, Nggandung, Y., & Kartiwan. 2017. Optimasi Produksi Gula Cetak dan Gula Semut Lontar Terintegrasi Dengan Metode Linear Programming. Seminar Nasional Hasil Penelitian (SNHP)-Vii Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas PGRI Semarang, pp: 505 – 510. Hutasoit, N. 2009. Penentuan Umur Simpan Fish Snack (Produk Ekstrusi) Menggunakan Metode Akselerasi Dengan Pendekatan Kadar Air Kritis dan Metode Konvensional. Teknologi Hasil Perairan. IPB. Bogor. Skripsi. Kurniawan, H., Bintoro, N., Karyadi, J.N.W., 2018. Pendugaan Umur Simpan Gula Semut dalam Kemasan Dengan Pendekatan Arrhenius. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 6 (1), 93 – 99. Kurniawan, H., Ansar, Yuniarto, K., Khalil, F.I. 2018. Introduksi Teknologi Pengemasan Gula Aren di Desa Kekait Kabupaten Lombok Barat. Widyabhakti Jurnal Ilmiah Populer, 1(1), 118-123 Mustaufik & Haryanti, P. 2006. Evaluasi Mutu Gula Kelapa Kristal Beriodium Yang Dibuat Dengan Teknik Fortifikasi Dan Jenis Bahan Baku Yang Berbeda. Jurusan Teknologi Pertanian. Unsoed. Jawa Tengah. Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Downloads

Published
2019-07-09

How to Cite

Rizqia Septiyana, K., Adnand, M., Adriansyah, I., Nurkayanti, H., & Kurniawan, H. (2019). Introduksi Alat Pengering bagi Pengerajin Gula Semut di Desa Kekait Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer, 1(3), 83-90. https://doi.org/10.30864/widyabhakti.v1i3.111