Selain sebagai petani, beberapa rumah tangga memiliki kemampuan dalam industri rumah tangga yang berkembang di kecamatan Tabanan salah satunya produksi produk jajan tradisional Sengait yang merupakan olahan dari ubi jalar dengan gula merah (aren). Industri rumah tangga pembuatan jajan tradisional Sengait dilakukan oleh kedua mitra yaitu Ibu Made Ariani sebagai mitra 1 (Banjar Curah Desa Gubug) dan Ibu Sriani sebagai mitra 2 (Jl. Kamboja Gang IV A Dauh Peken). Selama proses diskusi terdapat kendala yang mereka hadapi. Antara lain: kurangnya modal untuk mendukung kegiatan produksi, tidak ada ide untuk menciptakan inovasi dalam pengembangan variasi produk dengan bahan yang sama, pengemasan produk masih tergolong biasa dengan pembungkus plastik tanpa merek dagang, belum memiliki kemampuan dalam manajemen keuangan yang masih bersifat tradisional sehingga jumlah pengeluaran maupun pemasukan tidak jelas dan terpenting manajemen pemasaran dengan melibatkan teknologi agar pemasaran makin luas. Potensi dan peluang usaha kedua mitra selain dapat membantu perekonomian keluarga tetapi juga bisa menyerap tenaga kerja. Tim pengabdian, melihat peluang terhadap inovasi jajan tradisional Sengait yang akan dibuat yaitu memanfaatkan berbagai macam ubi dengan warna berbeda sehingga menghasilkan jajan tradisional Sengait dengan berbagai warna alami. Prosedur kerja dari kegiatan pengabdian ini terdapat tiga bentuk kerja utama yang dimulai dari sosialisasi kegiatan, kemudian peningkatan kualitas dan jumlah produksi, kemasan yang lebih baik, peningkatan teknologi pemasaran, manajemen keuangan, manajemen produksi dan manajemen pemasaran. Adapun hasil pengabdian yang diperoleh antara lain manajemen pembukuan kedua mitra lebih jelas, peningkatan produksi 100%, memiliki merek produk sendiri sebagai identitas usaha, dan adanya website untuk mendukung pemasaran secara online.