Keadaan topografi desa Meliling merupakan daerah pertanian dengan iklim kemarau dan hujan. Mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani dan beternak dengan jumlah terbesar, dilanjutkan pedagang maupun industri rumah tangga lainnya. Selain sebagai petani, beberapa rumah tangga memiliki kemampuan dalam industri rumah tangga yang berkembang di kecamatan Kerambitan adalah menjahit kebaya tradisional. Industri rumah tangga penjahit kebaya dilakukan oleh kedua mitra yaitu Ibu Kadek Ari Asih sebagai mitra 1 (Desa Meliling kawan, kecamatan Kerambitan, Tabanan) dan Ibu Wayan Sri Asih sebagai mitra 2 (Jl. Wagimin No 21 A Kediri, kecamatan Tabanan, Tabanan). Selama proses diskusi terdapat kendala yang mereka hadapi. Antara lain: kurangnya alat jarit untuk mendukung kegiatan produksi, tidak ada ide untuk menciptakan model baru dalam pengembangan variasi motif produk kebaya, pengemasan produk masih tergolong biasa dengan pembungkus plastik tanpa merek dagang, belum memiliki kemampuan dalam manajemen keuangan yang masih bersifat tradisional sehingga jumlah pengeluaran maupun pemasukan tidak jelas dan terpenting manajemen pemasaran dengan melibatkan teknologi agar pemasaran makin luas. Kemudian kedua mitra juga ingin mengembangkan produksi produk kebaya modern dengan sasaran anak muda agar lebih bervariasi dan tidak monoton. Prosedur kerja dari kegiatan pengabdian ini terdapat tiga bentuk kerja utama yang dimulai dari sosialisasi kegiatan, kemudian peningkatan kualitas dan jumlah produksi, kemasan yang lebih baik, peningkatan teknologi pemasaran, manajemen keuangan, manajemen produksi dan manajemen pemasaran. Hasil pengabdian terdapat peningkatan dalam proses produksi, peningkatan pendapatan, desain kemasan produk lebih menarik dan memiliki website agar pemasaran lebih luas.