Pulau Bali terkenal di seluruh penjuru dunia bukan hanya karena keindahan alamnya, namun didukung dengan adat istiadat, hingga budaya masyarakat Bali yang masih terus dijaga hingga saat ini. Selain itu ada faktor lain yang turut menambah rasa penasaran para wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin berkunjung ke Bali, yaitu dengan merasakan rasa lokal dari Pulau dewata ini. Salah satunya dengan mencicipi jajanan lokal Bali, yang biasa disebut masyarakat lokal dengan nama Jaje Bali yang terdapat di warung jaje Bali milik Ibu Komang Sulatini berlokasi di Lingkungan Alas Arum Sesetan – Denpasar. Aneka jaje Bali yang dijual terdiri dari bubur ketan hitam, bubur sum-sum, jaje lukis, laklak, pisang raid dan sebagainya. Penjualan jaje Bali tersebut masih secara konvensional, dengan konsumen langsung datang ke warung tersebut sehingga hanya menjangkau wilayah di sekitar lokasi saja dan belum memiliki logo sebagai brand jaje Bali. Berdasarkan permasalahan tersebut, solusi yang ditawarkan adalah mengawali dengan penciptaan brand, berupa logo perusahaan yang akan menjadi icon yang unik jika dilihat oleh konsumen, kemudian dapat menjadi brand awareness tersendiri bagi para konsumen untuk UMKM dan melakukan promosi secara online pada facebook, instagram dan go-food. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat pada umumnya dan mitra pada khususnya mengenai perkembangan Teknologi Informasi mengenai pemasaran yang dapat menjangkau wilayah yang sangat luas dengan cara promosi online. Metode yang digunakan adalah memberikan materi dengan ceramah dan pendampingan pelatihan membuat promosi online. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada peningkatan jumlah penjualan jaje Bali yang semula hanya konventional menjadi siap bersaing secara online. Hasil dari kegiatan ini adalah promosi online jaje Bali pada facebook, instagram dan mendaftarkan usaha pada go-food yang diakses oleh pelanggan melalui aplikasi Go-Jek.