Mecaru merupakan upacara agama Hindu yang bertujuan mengharmoniskan hubungan antara manusia dan alam. Pelaksanaan mecaru tidak telepas dari sarana yang melibatkan hewan sebagai kurban. Salah satu hewan kurban yang digunakan dalam kegiatan mecaru adalah ayam brumbun. Mengingat begitu pentingnya ayam brumbun pada pelaksanaan mecaru, tim bekerja sama dengan mitra yang bergerak di bidang ternak ayam brumbun atau ayam caru. Saat ini, mitra memiliki permasalahan pada minimnya ketersediaan ayam caru pada saat menjelang hari keagamaan, permintaan ayam caru dapat meningkat drastis, akan tetapi ketersediaan ayam caru belum dapat memenuhi permintaan tersebut, hal ini terjadi karena kapasitas kandang yang dimiliki oleh mitra hanya dapat menampung maksimal 100 ekor ayam brumbun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut tim dan mitra sepakat untuk meningkatkan kuantitas produksi dengan cara memperluas area kandang agar dapat menampung lebih banyak ayam brumbun serta akan dilakukan promosi melalui media sosial untuk memperluas pangsa pasar. Berdasarkan hasil yang diperoleh, saat ini area kandang telah diperluas 2m 7m. Setelah area kandang diperluas dan dialiri listrik, mitra dapat menampung bibit ayam caru hingga 200 ekor atau 50% lebih banyak.
Efendi, M. R., Wahyuni, S. and Zulianto, M. (2018) ‘Pengaruh Facebook Sebagai Social Media Marketing Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa’, Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial, 12(1), pp. 82–87.
Kasiyati (2018) ‘Peran Cahaya bagi Kehidupan Unggas: Respons Pertumbuhan dan Reproduksi’, Buletin Anatomi dan Fisiologi, 3(1), pp. 116–125.
Liu, M. et al. (2013) ‘Chicken Farming in Grassland Increases Environmental Sustainability and Economic Efficiency’, PLOS ONE, 8(1), pp. 1–7.
Metasari, N. L. P. (2013) ‘PERUBAHAN DAN KONTINYUITAS TRADISI BUDAYA BALI OLEH KOMUNITAS ORANG-ORANG BALI YANG TINGGAL DI SURAKARTA’, Journal of Rural and Development, 4(1), pp. 83–97.
Nova, K. A. (2020) ‘UPACARA PECARUAN DALAM EKSISTENSI AGAMA HINDU (BENTUK, FUNGSI, MAKNA)’, Haridracarya: Jurnal Pendidikan Agama Hindu, 1(1), pp. 63–68.
Puspitawati, N. M. D., Wijaya, I. M. H. and Paramita, I. A. P. U. (2018) ‘PKM Kelompok Usaha Olahan Kacang untuk Oleh-Oleh Khas Bali’, in SINAPTEK, pp. 87–96.
Suartana, I. K., Purniawan, I. M. E. and Wiradnyani, N. K. (2018) ‘PKM Loloh Kunyit di Desa Pejeng Kelod Tampaksiring Gianyar’, in SINAPTEK, pp. 145–156.
Subali, M. A. P., Sugiartha, I. G. R. A. and Akbar, A. F. (2020) ‘Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Produksi Kerupuk Basa di Desa Jegu, Kabupaten Tabanan’, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(4), pp. 730–736.
Yusuf, M. and Azisi, A. M. (2020) ‘UPACARA BHUTA YADNYA SEBAGAI AJANG PELESTARIAN ALAM’, RELIGI: JURNAL STUDI AGAMA-AGAMA, 16(1), pp. 112–131.
Yuwono, T. et al. (2019) Pembangunan Pertanian: Membangun Kedaulatan Pangan. Edited by A. Tarigan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.