Usaha Mikro Produk Ketela Pohon Buk Ida didirikan tahun 2000, berlokasi di Banjar Babakan Desa Cau Belayu, Marga, Tabanan, Bali. IRT ini adalah usaha rumah tangga yang masih produktif. Rempeyek Singkong dan Tela-Tela Balado adalah dua produk yang diproduksi oleh IRT Buk Ida. Permasalahan dari hasil produksi pemanfaatan ketela pohon yang dihasilkan usaha Buk Ida adalah kendala promosi atau pemasaran produknya. Pemasaran produk olahan singkong Buk Ida ini hanya menjangkau warung-warung, pengepul maupun pasar-pasar tradisional terdekat dan perlunya suatu strategi pemasaran yang menjangkau daerah luas, berbiaya murah. Memberikan pelatihan pemasaran digital dan pembuatan akun media sosial Instagram adalah solusi dari masalah yang ada pada kegiatan pengabdian ini yaitu untuk lebih membantu proses penyebaran informasi pemasarannya. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pelaksanaan sosialisasi dan kegiatan inti berupa pembuatan media sosial Instagram, pelatihan, dan monitoring serta evaluasi. Kegiatan pelatihan pemasaran digital berjalan dengan baik ditunjukkan dengan peningkatan nilai pre-test dan post-test.
Muntoha, Jamroni, & Ummayah, R. U. (2015). Pelatihan Pemanfaatan Dan Pengolahan Singkong Menjadi Makanan Ringan Tela Rasa. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 4(3), 188–193.
Sarja, N. L. A. K. Y., Utami, N. M. M. A., & Wahyuni, L. M. (2023). Pengembangan UMKM Kain Perca Melalui Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Di Tabanan Bali. Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(3), 430–438. https://doi.org/10.36312/linov.v8i3.1345
Sumadi, Budiyono, Samanto, H., Efedi, T. F., & Agustini, T. (2023). Pengabdian Masyarakat Sosialisasi Pentingnya Pemasaran Digital dan Protokol pada Pelaku UMKM di Desa Trucuk Klaten. Jurnal BUDIMAS, 05(02), 1–6.
Wijaya, I. G. N. S., Ciptahadi, K. G. O., & Narindro, L. (2024). Pelatihan Pemasaran Digital Kelompok Peternak Lebah Trigona Ampel Mesari Banjar Bebali Desa Berembeng. 2(2), 78–84.